SARANGAN LAKE TO REMEMBER

TELAGA SARANGAN DALAM KENANGAN

       Di daerah ini sekitar 40 tahun lalu saya pernah tinggal dengan orang tua yang berprofesi sebagai mandor perhutani. Masih terngiang di benak saya bagaimana dengan kasih sayangnya Bapak selalu naik turun bukit bahkan diajaknya ke hutan untuk bekerja. Saya yang masih balita selalu digendong di pundaknya, membawa kesan sampai kapanpun. Kebetulan orang tua menempati sebuah rumah dinas peninggalan Belanda di sebuah bukit sekitar 5 km dari telaga sarangan. Rumah kami dekat dengan air terjun di Mojosemi yang berjarak kurang lebih 2 KM dari Telaga Sarangan. Jika malam tiba beberapa binatang-binatang hutan tidur di sekitar rumah kami. Maklum rumah tersebut satu-satunya rumah yang ada dan jauh dari perkampungan. Kicau burung di pagi hari menyambut hangatnya mentari semakin menambah suasana ceria. Keindahan alam pegunungan dengan berbagai pohon-pohon rindang dan bunga-bunga aneka warna yang tumbuh subur di sepanjang jalan menjadi harmoni tersendiri. Masyarakat hidup rukun dan damai walaupun sederhana tapi bersahaja begitu menikmati hidup seolah tanpa beban. Mereka sebagian besar bercocok tanam sayur dan buah sebagai penunjang kehidupan mereka sehari-hari. 

         Beberapa tahun yang lalu saya sempat napak tilas mengenang cerita masa kecil di daerah Sarangan ini. Belum banyak berubah dengan kondisi telaga yang tetap sejuk dan asri. Telaga yang terletak di lereng gunung Lawu ini selalu menawarkan pesonanya. Deretan perahu boat di pinggir telaga, kuda-kuda yang siap mengantar turis berkeliling telaga adalah ciri khas pertama yang kita lihat ketika mengunjungi Sarangan. Suasana dingin dan berkabut ternyata tidak menyurutkan niat wisatawan untuk mengunjunginya. Mereka datang dengan berbagai tujuan, entah memang berniat piknik atau menenangkan fikiran. 

         Bagi saya Sarangan selalu membawa kenangan yang tak terlupakan. Tempat dingin ini selalu membuat saya kangen untuk kembali ke sana. Walaupun mungkin hanya sekedar menikmati hawa dinginnya dengan makan sate kelinci khas Sarangan sambil mengenang masa lalu yang indah itu. Sarangan benar-benar lake to remember.

Maret 2018 Sarangan dalam suasana hujan